Lokasi Terdampak Luapan Bengawan Solo Ditinjau FORKOPIMCAM Ngraho

Bojonegoro – FORKOPIMCAM Ngraho meninjau lokasi terdampak curah hujan tinggi dan meningkatnya debit air sungai Bengawan Solo di wilayah Kecamatan Ngraho, pada hari Selasa, tanggal 21 Januari 2025, mulai pukul 12.10 Wib hingga selesai.

Adapun wilayah yang terdampak yaitu Desa Tapelan meliputi area persawahan wilayah POKTAN SRIREJEKI Dusun Tapelan seluas ± 3 Ha tanaman padi umur 25 HST. Dan juga rumah milik Sadimin Rt.07 Rw.04, Desa Tapelan Kecamatan Ngraho.

Selanjutnya yakni Desa Sumberarum, diantaranya area persawahan ± 5 Ha tanaman padi umur 25 HST, dan area jalan desa saat ini sudah surut ± 20 meter karena kontur jalan rendah.

Lalu Desa Luwihaji, terlihat air menenggelamkan jembatan darurat akses ke Dusun Karangnnongko dalam kondisi terendam air dan belum bisa dilewati.

Genangan air yang terjadi akibat curah hujan tinggi di wilayah Kecamatan Ngraho sehingga menyebabkan beberapa anak sungai yang tidak mampu menampung debit air disertai  meningkatnya debit air sungai bengawan solo, dampak intensitas hujan tinggi di wilayah hulu dan sekitarnya.

Berikutnya Desa Payaman, yakni luapan air menjangkau tempat wisata Pring Sewu Desa Payaman.

Kapolsek Ngraho IPTU. Sutaryanto, S.Pd menyampaikan bahwa masyarakat pinggiran agar selalu waspada terkait kenaikan debit air sungai bengawan solo.
Selain itu harus juga menjaga keselamatan diri dan juga harta bendanya.

“Apabila terjadi banjir, warga diminta segera mengungsi ketempat yang lebih aman, jangan lupa amankan surat surat berharga dan lainnya agar tidak terbawa banjir,” pesan Kapolsek Ngraho.

Giat pengecekan wilayah terdampak luapan air Bengawan Solo tersebut berlangsung aman dan kondusif, selanjutnya akan dikordinasikan dengan pemerintah desa setempat untuk langkah berikutnya kepada warga yang rumahnya terdampak.

Baca Juga :  Kebut Jembatan KaRe, Target Tahap Pemancangan Rampung Akhir Agustus

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *