Bojonegoro – Bencana alam merupakan musibah yang tak diinginkan oleh semua orang, namun apabila fenomena tersebut sudah datang maka tak seorang pun yang dapat menghentikannya.
Pasca bencana sering menimbulkan sisa sisa kondisi yang berantakan, bahkan ada yang hingga mengakibatkan rusaknya akses jalan, jembatan, rumah, maupun bangunan yang lain.
Sebagaimana yang terjadi pada tanah warga sepanjang kurang lebih 50 meter, telah habis terkikis derasnya arus sungai Kaligandong, lokasi tepatnya turut wilayah Dusun Bonorejo, Desa Bonorejo, Kecamatan Gayam Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, tepatnya pada Hari Sabtu malam, tanggal 15 Maret 2025.
Tak hanya itu, bahkan permukaan jalan lingkungan di sekitar lokasi tersebut juga amblas tersapu derasnya luapan air sungai yang sempat naik setinggi 50 cm diatas permukaan jembatan.
Sebelumnya wilayah tersebut diguyur hujan yang cukup lebat selama beberapa hari, sehingga debit air sungai Kaligandong tampak mengalir sangat kencang, dan mengikis tanah warga yang merupakan bibir sungai dan masih berupa tanah alias belum dibangun TPT.
Dalam hal ini pihak Pemerintah Kabupaten Bojonegoro perlu memikirkan asas kemanfaatan pembangunan lokasi tersebut, pasalnya jalur tersebut merupakan akses yang sangat vital, terutama dari segi pendidikan, karena ratusan pelajar dari beberapa desa setiap hari melintasi lokasi tersebut guna menempuh kegiatan belajar di sekolahan.
Kepala Desa Bonorejo mengakui adanya hal tersebut, dirinya menyampaikan bahwa air sungai meluap 50 cm diatas permukaan jembatan sehingga mengikis lokasi tersebut.
“Ketika itu derasnya arus air sungai Kaligandong bahkan meluap setinggi 50 cm dari permukaan jembatan dan jalan lingkungan wilayah kami, sehingga bibir sungai sepanjang 50 meter yang merupakan tanah warga terjadi longsor,” ungkap kades.
“Tak hanya itu, bahkan permukaan jalan lingkungan wilayah kami pun turut tersapu arus sungai Kaligandong,” ucapnya.
(AZ), salah seorang warga Desa Bonorejo yang enggan identitasnya dipublikasi menyampaikan harapannya kepada pemerintah agar segera menanggapi dan memberi bantuan untuk memperbaiki kondisi jalan tersebut, dan perlunya bangunan TPT atau plengseng yang kokoh di sekitar lokasi tersebut.
“Kami berharap agar segera ada tanggapan dari pemerintah, dan memberi bantuan guna memperbaiki kerusakan pada tanah warga yang longsor dan pada permukaan jalan lingkungan yang tersapu luapan arus Kaligandong tersebut,” harapnya.