Blora – Aktifitas dam truck yang diduga dari galian C tanah urug berupa kerapak yang berlokasi di Desa Mendenrejo, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, dikeluhkan oleh sejumlah pengguna jalan, pada Selasa (18/3/2025).
Keluhan tersebut muncul karena banyak bongkahan tanah urug dari aktivitas tambang tersebut berceceran di sepanjang jalan propinsi (jalur wilayah Kecamatan Ngraho menuju wilayah Kecamatan Kradenan).
Ceceran bongkahan tanah urugan yang mengotori jalan itu sangat mengganggu aktivitas pengguna jalan. Ketika cuaca panas menimbulkan polusi udara, dan disaat hujan dikhawatirkan terjadi laka lantas akibat jalan licin.
(BNM) seorang pengguna jalan yang enggan menyebut identitasnya mengungkapkan keresahannya atas aktivitas tersebut, tanah yang tumpah di jalan dan dibiarkan berserakan.
“Pengemudi dam truck seharusnya menutup bagian bak belakang truck agar tanah tidak berserakan di jalan, dan jika ada tanah yang tumpah semestinya segera dibersihkan kembali oleh pihak pengusaha tambang tersebut,” katanya.
Sementara, salah seorang tokoh masyarakat di desa setempat juga mengakui adanya aktifitas galian C tanah urug tersebut rencananya akan digunakan untuk lahan pertanian, namun dirinya tidak faham terkait ceceran tanah yang tumpah di jalan propinsi itu.
“Yang saya tahu, itu hanya reklamasi untuk lahan pertanian,” tuturnya.
Menyikapi hal tersebut, Pendiri Lembaga Formasta angkat bicara, “Seharusnya pihak pengusaha tambang memikirkan dampak bagi pengguna jalan lainnya. Bagaimana jika pengguna jalan jatuh, siapa yang akan bertanggung jawab. Saya berharap pihak pengusaha dapat merespon apa yang menjadi keluhan warga,” ujarnya.