Sejumlah Pihak Diduga Ingin Kelola Masjid Wisata Religi, Nasib Warga Sekitar Perlu Diperhatikan

Bojonegoro – Megahnya bangunan masjid wisata religi yang sempat viral dengan sebutan masjid kalidogol indah, turut wilayah Desa Sumberjo, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro, ternyata dibalik mewahnya itu ada sisi yang patut disayangkan.

Masjid yang dibangun menggunakan dana APBD dengan nilai puluhan milyar tersebut harusnya jauh dari kerusakan kerusakan.

Namun anehnya awak media telah menemukan beberapa titik bagian dalam ruangan kamar kecil dan tempat wudlu telah mengalami kerusakan yang cukup memprihatinkan.

Sehingga dengan adanya temuan tersebut sejumlah masyarakat menduga bahwa kerusakan tersebut disebabkan karena rendahnya kualitas bahan pada perabot kamar kecil dan tempat wudlu.

Sebagaimana dituturkan oleh salah seorang pengunjung masjid wisata religi yang menyampaikan bahwa pengunci pintu kamar kecil ada yang rusak, dan juga kran tempat wudlu dalam kondisi tidak normal.

“Kran yang digunakan untuk wudlu dan pengunci pintu kamar kecil ada kerusakan sehingga menjadikan pengunjung merasa tidak nyaman, sungguh hal yang menyedihkan jika melihat anggaran pembangunannya yang sangat fantastis,” ucapnya.

Selain itu, pihak pengelola masjid dirasa butuh berkolaborasi dan bekerjasama dengan warga sekitar masjid tersebut.

“Sedangkan untuk pihak pengelola masjid yang dikabarkan telah mendapatkan SK dari Dinas Kesra tampaknya perlu berkolaborasi dengan warga sekitar, agar masyarakat disekitar masjid juga bisa ikut berkarya,” ungkapnya.

Misalnya terkait persoalan parkir di sekitar halaman luar pagar masjid wisata religi, menurut informasi yang beredar saat ini pengelolaan parkir tersebut kurang maksimal.

Dikhawatirkan dengan adanya pengelolaan atau pengaturan tempat parkir yang tidak maksimal justru malah akan mengganggu lalu lintas kendaraan disekitar ruas jalan poros nasional, terutama di depan masjid wisata religi tersebut.

“Kalau tempat parkir yang berada di luar pagar masjid itu tidak diatur secara maksimal, maka bisa dipastikan kondisi lalu lintas disekitar lokasi masjid akan sering mengalami kemacetan, bahkan yang lebih fatal lagi akan dapat memicu adanya kecelakaan,” ungkap salah seorang pengunjung masjid wisata religi tersebut.

Baca Juga :  Sambil Edukasi Lawan Pandemi, Polres Bojonegoro Lakukan Pembagian 10.000 Masker Serentak ke Masyarakat

Terpisah, awak media juga telah mengonfirmasi hal tersebut kepada salah seorang yang memiliki peranan penting dalam pengelolaan masjid wisata religi tersebut, dirinya telah menyampaikan kepada pihak Dinas PU Cipta Karya terkait kerusakan dan kekurangan yang ada.

“Wa’alikum salam wr wb, ngapunten pak, semua kerusakan dan kekurangan sampun kulo laporke dateng Dinas PU Cipta Karya, namun disarankan jangan hanya lewat lesan, harus lewat proposal kepada Bapak Bupati, tembusan kepada Dinas PU Ciptakarya dan Kabag Kesra Bojonegoro. Kemarin (Jumat) proposalnya baru minta tanda tangan Bapak Camat Hari, dan Sabtu libur, berarti Senin proposalnya baru bisa masuk pak,” jawabnya.

Sedangkan terkait pengelolaan tempat parkir yang berada di luar pagar dekat jalan poros nasional, dirinya menyampaikan bahwa disuruh menunggu hingga diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur pada tanggal 15 Mei 2025 yang akan datang.

“Betul, tapi insya Alloh tanggal 15 Mei 2025, akan diresmikan Ibu Gubernur Jawa Timur. Kami disuruh menunggu sampai tanggal 15 Mei terkait nanti pihak siapa saja yang akan mengelolanya. Ada info yang mau mengelola ada 7 (tujuh) dinas, yaitu : Depag, Kesra, MUI, DLH, Dinas Pariwisata, Dinas Perdagangan, dan satunya lagi dinas apa gitu saya lupa,” jawabnya, pada Sabtu (3/5/2025).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *